Tanaman Hortikultura
1. Pengertian
Hortikultura berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari dua patah kata yaitu hortus (kebun) dan culture (bercocok tanam). Hortikultura memiliki makna seluk beluk kegiatan atau seni bercocok tanam sayur-sayuran, buah – buahan atau tanaman hias.
Tanaman Hortikurtura memiliki beberapa fungsi yakni: sebagai Sumber bahan makanan, Hiasan/keindahan, dan juga Pekerjaan. Hortikultura terbagi atas 4 bagian yaitu: Sayur-sayuran, Buah-buahan, tanaman Hias, dan tanaman obat. Ilmu hortikultura berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti teknik budidaya tanaman, mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu cuaca, dan sebagainya.
Pada umumnya budidaya hortikultura diusahakan lebih intensif dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya. Hasil yang diperoleh dari budidaya holtikultura ini per unit areanya juga biasanya lebih tinggi. Lebih lanjut dikatakan tanaman holtikultura memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia. Misalnya tanaman hias berfungsi untuk member keindahan (aestetika), buah – buahan sebagai makanan, dan lain-lain. Holtikultura berinteraksi dengan disiplin ilmu lainnya seperti kehutanan, agronomi, dan ilmu terapan lainnya.
1.1.2 Penggolongan Hortikultura
Hortikultura dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu:
1. Tanaman Buah-buahan,
Yaitu : kelompok tanaman ini memiliki keanekaragaman morfologi, seperti ada yang berbentuk :pohon (misalnya rambutan, mangga, durian, jeruk, dan sebagainya), atau bentuk semak markisa).
2. Tanaman sayuran,
Yaitu : tanaman ini merupakan tanaman hortikultura yang utama. Sayuran juga dapat diklasifikasikan atas bagian apa dari sayuran tersebut yang dapat digunakan. Bagian tanaman tersebut dapat berasal dari daun, tangkai daun, umbi, batang, akar, bunga, buah ataupun biji.
Berbeda dengan tanaman buah - buahan, sayuran memiliki umur yang relatif singkat. Tanaman ini umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar, oleh karenanya proses penanganannya lebih spesifik dibandingkan dengan hortikultura lainnya.
3. Tanaman Hias,
Manfaat dari tanaman hias ini adalah meningkatkan aestetika lingkungan.
Budidaya tanaman ini dapat dilakukan pada ruang terbuka maupun didalam ruangan.
4. Lanskap arsitektur,
Lanskap menggunakan tanaman tertentu yang dipadukan dengan elemen elemen lainnya untuk menghasilkan pemandangan yang indah. Aspek utama dalam lanskap arsitektur ini adalah penutupan permukaan tanah yang umumnya diwakili dengan rumput. Lanskap arsitektur sedemikian pentingnya karena dapat memuaskan masyarakat yang melihatnya dan berpengaruh terhadap efek fisiologis manusia.
1.1.3 Ciri – ciri tanaman hortikultura
Ciri – ciri Hasil tanaman hortikultura mempunyai sifat khusus yaitu sebagai berikut :
- Produksinya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia sepanjang tahun, contohnya :
Durian, Langsat, Rambutan, Manggis dan lain sebagainya.
- Memerlukan voleme (ruangan) yang besar, menyebabkan ongkos angkut menjadi besar pula
dan harga pasar menjadi tinggi.
- Memiliki daerah penanaman (geografi) yang sangat spesifik atau menuntut Agroklimat
tertentu, contoh : Jeruk Tebas, Durian Balai Karangan, Langsat Punggur, Duku Palembang,
Jeruk Garut, Mangga Indramayu, Markisa Medan, Rambutan Parit Baru, Nenas Palembang
dan lain sebagainya.
- Memiliki nilai estetika, jadi harus memenuhi keinginan masyarakat umum. Keadaan ini sangat
sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, namun dengan biaya
tambuhan kesulitan itu dapat diatasi.
- Mudah / cepat busuk, tetapi selalu dibutuhkan setiap hari dalam keadaan segar. Sejak panen
sampai pasar memerlukan penanganan secara cermat dan efisien karena akan mempengaruhi
kualitas dan harga pasar.
1.1.4 Perbanyakan tanaman hortikultura
Digolongkan atas dua cara yaitu
- Perbanyakan generatif adalah perbanyakan yang menggunakan biji
- Perbanyakan vegetative,
Perbanyakan vegetatif buatan Perbanyakan vegetatif buatan terjadi dengan bantuan manusia. Beberapa perbanyakan vegetatif buatan adalah :
Cangkok, Stek batang, Runduk,Setek daun,Tempel (okulasi), dan Sambung pucuk (enten).
a. Cangkok,
Jenis tumbuhan yang biasa dicangkok pohon buah – buahan misalnya mangga, jeruk, dan lainlain. Umumnya jenis tumbuhan berkayu
b. Setek batang,
Potongan batang tumbuhan yang hendak di setek harus mempunyai sebuah mata sebagai bakal tunas. Potongan batang ini umumnya merupakan batang yang sudah cukup tua.
c. Runduk,
jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan runduk sangat sedikit. Tumbuhan itu mempunyai batang yang panjang dan lentur. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan cara merunduk misalnya melati , alemanda, apel, dan lain2
d. Setek daun,
umumnya diterapkan pada tanaman hias misalnya begunia. Daun yang disetek ini harus cukup tua, dan tanah yang digunakn sebagai media tumbuh harus gembur dan lembab. Perkembangbiakan dengan setek daun ini dilakukan dengan meletakkan daun yang sudah dipilih tadi diatas permukaan tanah. Beberapa hari kemudian tumbuh tunas baru yang kemudian dapat dipindahkan ketempat lain.
e. Tempel (okulasi),
cara perbanyakkan ini dilakukan dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Setiap tumbuhan itu mempunyai sifat yang berbeda. Batang dan tunas yang diokulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang ditempel merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang kuat.
f. Sambung pucuk (enten),
Sambung pucuk merupakn penyatuan pucuk dengan batang bawah. Pucuk dan batang bawah yang disambung itu berasal dua tumbuhan. Sambung pucuk dapat menghasilkan tanaman yang lebih baik mutunya. Bila dibandingkan dengan okulasi, ternyata sambung pucuk lebih cepat menghasilkan. Cara sambung pucuk dapat dilakukan terhadap tanaman hias, buah-buahan, dan perkebunan. Sambung pucuk dilakukan secara sederhana. Batang bawah diperoleh dari semaian biji. Pucuk diambil dari cabang tumbuhan yang mempunyai sifat- sifat baik seperti berbunga indah dan berbuah manis, atau lainnya. Pucuk kemudian disambung dengan batang bawah . Penyambungan dilakukan dengan menggunakan tali plastic.
- Teknik Budidaya Sayuran
Permintan akan sayuran terus meningkat, sejalan dengan peningkatan kebutuhan karena
pertambahan jumlah penduduk, juga disebabkan oleh peningkatan kesadaran akan manfaat mengkonsumsi sayuran. Keberhasilan industri sayuran tergantung pada beberapa factor yaitu: Ketersediaan benih unggul, kualitas produk,pemasakan produk, ketepatan waktu antara panen dan sampainya produk kepada konsumen, dan juga distributor atau pedagang perantara..
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam melaksanakan budidaya sayuran yaitu :.
- Sayuran dikonsumsi dalam bentuk segar
- Sayuran memerlukan penanganan khusus
- Sayuran dengan nilai ekonomi tinggi
- Persaingan internasional
Hortikultura berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari dua patah kata yaitu hortus (kebun) dan culture (bercocok tanam). Hortikultura memiliki makna seluk beluk kegiatan atau seni bercocok tanam sayur-sayuran, buah – buahan atau tanaman hias.
Tanaman Hortikurtura memiliki beberapa fungsi yakni: sebagai Sumber bahan makanan, Hiasan/keindahan, dan juga Pekerjaan. Hortikultura terbagi atas 4 bagian yaitu: Sayur-sayuran, Buah-buahan, tanaman Hias, dan tanaman obat. Ilmu hortikultura berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti teknik budidaya tanaman, mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu cuaca, dan sebagainya.
Pada umumnya budidaya hortikultura diusahakan lebih intensif dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya. Hasil yang diperoleh dari budidaya holtikultura ini per unit areanya juga biasanya lebih tinggi. Lebih lanjut dikatakan tanaman holtikultura memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia. Misalnya tanaman hias berfungsi untuk member keindahan (aestetika), buah – buahan sebagai makanan, dan lain-lain. Holtikultura berinteraksi dengan disiplin ilmu lainnya seperti kehutanan, agronomi, dan ilmu terapan lainnya.
1.1.2 Penggolongan Hortikultura
Hortikultura dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu:
1. Tanaman Buah-buahan,
Yaitu : kelompok tanaman ini memiliki keanekaragaman morfologi, seperti ada yang berbentuk :pohon (misalnya rambutan, mangga, durian, jeruk, dan sebagainya), atau bentuk semak markisa).
2. Tanaman sayuran,
Yaitu : tanaman ini merupakan tanaman hortikultura yang utama. Sayuran juga dapat diklasifikasikan atas bagian apa dari sayuran tersebut yang dapat digunakan. Bagian tanaman tersebut dapat berasal dari daun, tangkai daun, umbi, batang, akar, bunga, buah ataupun biji.
Berbeda dengan tanaman buah - buahan, sayuran memiliki umur yang relatif singkat. Tanaman ini umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar, oleh karenanya proses penanganannya lebih spesifik dibandingkan dengan hortikultura lainnya.
3. Tanaman Hias,
Manfaat dari tanaman hias ini adalah meningkatkan aestetika lingkungan.
Budidaya tanaman ini dapat dilakukan pada ruang terbuka maupun didalam ruangan.
4. Lanskap arsitektur,
Lanskap menggunakan tanaman tertentu yang dipadukan dengan elemen elemen lainnya untuk menghasilkan pemandangan yang indah. Aspek utama dalam lanskap arsitektur ini adalah penutupan permukaan tanah yang umumnya diwakili dengan rumput. Lanskap arsitektur sedemikian pentingnya karena dapat memuaskan masyarakat yang melihatnya dan berpengaruh terhadap efek fisiologis manusia.
1.1.3 Ciri – ciri tanaman hortikultura
Ciri – ciri Hasil tanaman hortikultura mempunyai sifat khusus yaitu sebagai berikut :
- Produksinya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia sepanjang tahun, contohnya :
Durian, Langsat, Rambutan, Manggis dan lain sebagainya.
- Memerlukan voleme (ruangan) yang besar, menyebabkan ongkos angkut menjadi besar pula
dan harga pasar menjadi tinggi.
- Memiliki daerah penanaman (geografi) yang sangat spesifik atau menuntut Agroklimat
tertentu, contoh : Jeruk Tebas, Durian Balai Karangan, Langsat Punggur, Duku Palembang,
Jeruk Garut, Mangga Indramayu, Markisa Medan, Rambutan Parit Baru, Nenas Palembang
dan lain sebagainya.
- Memiliki nilai estetika, jadi harus memenuhi keinginan masyarakat umum. Keadaan ini sangat
sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, namun dengan biaya
tambuhan kesulitan itu dapat diatasi.
- Mudah / cepat busuk, tetapi selalu dibutuhkan setiap hari dalam keadaan segar. Sejak panen
sampai pasar memerlukan penanganan secara cermat dan efisien karena akan mempengaruhi
kualitas dan harga pasar.
1.1.4 Perbanyakan tanaman hortikultura
Digolongkan atas dua cara yaitu
- Perbanyakan generatif adalah perbanyakan yang menggunakan biji
- Perbanyakan vegetative,
Perbanyakan vegetatif buatan Perbanyakan vegetatif buatan terjadi dengan bantuan manusia. Beberapa perbanyakan vegetatif buatan adalah :
Cangkok, Stek batang, Runduk,Setek daun,Tempel (okulasi), dan Sambung pucuk (enten).
a. Cangkok,
Jenis tumbuhan yang biasa dicangkok pohon buah – buahan misalnya mangga, jeruk, dan lainlain. Umumnya jenis tumbuhan berkayu
b. Setek batang,
Potongan batang tumbuhan yang hendak di setek harus mempunyai sebuah mata sebagai bakal tunas. Potongan batang ini umumnya merupakan batang yang sudah cukup tua.
c. Runduk,
jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan runduk sangat sedikit. Tumbuhan itu mempunyai batang yang panjang dan lentur. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan cara merunduk misalnya melati , alemanda, apel, dan lain2
d. Setek daun,
umumnya diterapkan pada tanaman hias misalnya begunia. Daun yang disetek ini harus cukup tua, dan tanah yang digunakn sebagai media tumbuh harus gembur dan lembab. Perkembangbiakan dengan setek daun ini dilakukan dengan meletakkan daun yang sudah dipilih tadi diatas permukaan tanah. Beberapa hari kemudian tumbuh tunas baru yang kemudian dapat dipindahkan ketempat lain.
e. Tempel (okulasi),
cara perbanyakkan ini dilakukan dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Setiap tumbuhan itu mempunyai sifat yang berbeda. Batang dan tunas yang diokulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang ditempel merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang kuat.
f. Sambung pucuk (enten),
Sambung pucuk merupakn penyatuan pucuk dengan batang bawah. Pucuk dan batang bawah yang disambung itu berasal dua tumbuhan. Sambung pucuk dapat menghasilkan tanaman yang lebih baik mutunya. Bila dibandingkan dengan okulasi, ternyata sambung pucuk lebih cepat menghasilkan. Cara sambung pucuk dapat dilakukan terhadap tanaman hias, buah-buahan, dan perkebunan. Sambung pucuk dilakukan secara sederhana. Batang bawah diperoleh dari semaian biji. Pucuk diambil dari cabang tumbuhan yang mempunyai sifat- sifat baik seperti berbunga indah dan berbuah manis, atau lainnya. Pucuk kemudian disambung dengan batang bawah . Penyambungan dilakukan dengan menggunakan tali plastic.
- Teknik Budidaya Sayuran
Permintan akan sayuran terus meningkat, sejalan dengan peningkatan kebutuhan karena
pertambahan jumlah penduduk, juga disebabkan oleh peningkatan kesadaran akan manfaat mengkonsumsi sayuran. Keberhasilan industri sayuran tergantung pada beberapa factor yaitu: Ketersediaan benih unggul, kualitas produk,pemasakan produk, ketepatan waktu antara panen dan sampainya produk kepada konsumen, dan juga distributor atau pedagang perantara..
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam melaksanakan budidaya sayuran yaitu :.
- Sayuran dikonsumsi dalam bentuk segar
- Sayuran memerlukan penanganan khusus
- Sayuran dengan nilai ekonomi tinggi
- Persaingan internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar